Beberapa tahun lalu, aku, Aldi, adalah seorang mahasiswa semester akhir yang penuh semangat. Mimpi-mimpiku besar: ingin bekerja di perusahaan ternama, menghasilkan uang sendiri, dan membuat orang tua bangga. Namun, semakin dekat dengan hari wisuda, aku mulai merasa cemas.
Di lingkungan kampus, aku sering mendengar cerita dari senior yang sudah lebih dulu terjun ke dunia kerja. "Cari kerja sekarang susah," kata salah satu kakak tingkatku. Bahkan, ada yang bercerita kalau mereka menganggur hingga setahun setelah lulus.
Awalnya, aku tak terlalu memikirkan hal itu. Aku merasa, dengan IPK-ku yang lumayan, pasti mudah mendapatkan pekerjaan. Namun, anggapanku berubah total ketika aku menghadiri job fair untuk pertama kalinya.
Penyadaran di Job Fair
Job fair itu penuh sesak. Puluhan booth dari perusahaan besar hingga startup berdiri megah, dikelilingi ratusan pencari kerja yang sibuk mengantre untuk menyerahkan CV.
Aku membawa belasan salinan CV yang menurutku sudah sempurna. Foto formalku rapi, daftar pengalaman organisasi kuliahku panjang, dan IPK-ku juga tidak mengecewakan. Tapi, entah mengapa, setiap kali aku menyerahkan CV, perwakilan perusahaan hanya tersenyum tanpa janji pasti.
Setelah tiga hari menghadiri job fair dan tidak satu pun perusahaan yang menghubungiku, aku mulai bertanya-tanya, "Apa yang salah? Bukankah aku sudah memenuhi kualifikasi?"
Jawabannya datang dari salah satu teman kuliahku, Beni. Dia adalah tipe orang yang selalu sibuk mengikuti pelatihan atau kursus tambahan. Ketika aku mengeluh, dia berkata, "Aldi, sekarang perusahaan cari orang yang punya skill, bukan cuma gelar. Kalau cuma lulusan S1, ada jutaan orang di luar sana yang juga sama seperti kita."
Kalimat itu seperti petir di siang bolong. Aku sadar, gelar sarjana saja tidak cukup.
Skill yang Dicari di Dunia Kerja
Beni menyarankan aku untuk mulai fokus mengasah skill. Dia bahkan merekomendasikan beberapa kursus online yang bisa diikuti dengan biaya murah atau gratis. Dari situ, aku mulai mencari tahu skill apa yang sedang diminati oleh perusahaan.
Kemampuan Digital Marketing
Dunia semakin digital. Banyak perusahaan, terutama startup, mencari kandidat yang memahami strategi pemasaran digital. Aku pun mulai belajar dasar-dasar SEO, Google Ads, dan media sosial.Analisis Data
Data adalah “emas” di era modern. Banyak perusahaan menggunakan data untuk membuat keputusan bisnis. Aku mengikuti kursus singkat tentang Microsoft Excel, Tableau, dan Python.Kemampuan Komunikasi
Aku juga belajar cara berbicara dan menulis dengan efektif, karena banyak pekerjaan membutuhkan skill komunikasi yang baik.Soft Skill
Selain hard skill, aku juga melatih soft skill seperti kerja sama tim, problem-solving, dan manajemen waktu.
Proses Belajar yang Tidak Mudah
Awalnya, aku merasa kewalahan. Banyak materi baru yang sama sekali tidak aku pahami. Bahkan, beberapa kali aku merasa ingin menyerah karena sulit memahami konsep-konsep teknis seperti coding atau algoritma.
Tapi aku sadar, ini adalah investasi masa depan. Aku mulai disiplin meluangkan waktu dua jam setiap hari untuk belajar. Selain itu, aku juga mengikuti webinar dan bergabung dengan komunitas online untuk mendapatkan insight dari para profesional.
Aku bahkan mencoba mengambil beberapa proyek freelance kecil. Misalnya, membantu teman menjalankan kampanye media sosial untuk bisnis kecilnya atau menganalisis data penjualan toko online.
Pengalaman-pengalaman ini membuat portofolioku semakin menarik. Aku menambahkan hasil-hasil pekerjaanku ke dalam CV dan profil LinkedIn-ku.
Kesempatan Kedua di Job Fair
Beberapa bulan kemudian, aku kembali menghadiri job fair. Kali ini, aku merasa lebih percaya diri. CV-ku bukan lagi hanya berisi daftar pengalaman organisasi, tetapi juga pencapaian nyata dari proyek-proyek yang sudah aku kerjakan.
Aku juga lebih strategis dalam memilih perusahaan. Aku tidak hanya mengandalkan job fair, tetapi juga melamar pekerjaan melalui platform online seperti LinkedIn dan JobStreet.
Hasilnya? Aku mendapatkan beberapa panggilan wawancara, termasuk dari perusahaan teknologi besar. Dalam wawancara, aku bisa dengan percaya diri menjelaskan skill yang aku miliki dan bagaimana aku mengaplikasikannya dalam dunia kerja.
Pekerjaan Pertamaku
Akhirnya, aku diterima di sebuah startup teknologi sebagai analis data. Hari pertamaku penuh tantangan, tetapi juga menyenangkan. Aku merasa semua usaha yang aku lakukan selama ini membuahkan hasil.
Kini, setelah beberapa tahun bekerja, aku semakin memahami pentingnya skill yang relevan. Dunia kerja terus berubah, dan aku menyadari bahwa belajar tidak boleh berhenti.
Pesanku untuk Generasi Lulusan Baru
Jika ada satu hal yang ingin aku bagikan kepada teman-teman yang masih kuliah atau baru lulus, itu adalah: jangan pernah berhenti belajar. Dunia kerja saat ini menuntut kita untuk terus berkembang dan mengikuti tren.
Beberapa tips yang bisa aku berikan:
Cari Tahu Skill yang Dibutuhkan
Jangan hanya terpaku pada mata kuliah. Cari tahu apa saja skill yang banyak dicari perusahaan.Ikut Pelatihan atau Kursus
Jangan ragu untuk mengikuti kursus online, baik yang gratis maupun berbayar. Platform seperti Coursera, Udemy, atau LinkedIn Learning bisa jadi tempat belajar yang bagus.Bangun Portofolio
Jika kamu ingin bekerja di bidang kreatif, data, atau teknologi, portofolio adalah senjata utamamu.Jangan Malu Bertanya atau Belajar dari Orang Lain
Bergabunglah dengan komunitas yang relevan dengan bidangmu. Banyak insight berharga yang bisa kamu dapatkan dari orang-orang yang sudah berpengalaman.
Kenapa Banyak Lulusan Memilih Menjadi Pegawai Swasta?
Menariknya, banyak lulusan baru akhirnya memilih menjadi pegawai swasta. Profesi ini menjadi salah satu yang paling populer di Indonesia. Tidak hanya karena gajinya yang kompetitif, tetapi juga karena peluang untuk berkembang lebih cepat dibandingkan sektor lainnya.
Jika kamu tertarik mengetahui lebih dalam tentang profesi ini, aku merekomendasikan artikel menarik yang menjelaskan apa itu pegawai swasta dan kenapa profesi ini begitu diminati. Kamu bisa membacanya di sini.
Belajar Adalah Kunci
Cerita ini bukan hanya tentang aku, tetapi tentang banyak lulusan lain yang berhasil menghadapi tantangan dunia kerja dengan terus belajar. Ingat, gelar memang penting, tetapi skill-lah yang akan membuatmu bertahan.
Jadi, buat kamu yang sedang menunggu hari wisuda atau baru lulus, mulailah mencari tahu apa yang dibutuhkan di dunia kerja. Ambil langkah kecil setiap hari, dan percayalah, masa depan yang kamu impikan bukanlah hal yang mustahil.
Semangat! 😊
Komentar
Posting Komentar